Laman

Jumat, 13 April 2012

Gigi Tiruan Sebagian (GTS) - 2


Klasifikasi gigitiruan sebagian

Suatu klasifikasi yang baik akan membantu pengelompokan gigi yang hilang termasuk kombinasinya, serta variasi-variasi yang jumlahnya tak terbatas dan terjadi karena adanya gigi yang dicabut. Suatu klasifikasi hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Menunjukkan dengan jelas dan cepat jenis keadaan tidak bergigi

2. Memungkinkan perbedaan antara gigitiruan sebagian yang didukung gigi atau yang didukung gigi dan jaringan bukan gigi (dukungan kombinasi)

3. Dapat menjadi petunjuk pembuatan desain gigitiruan

4. Klasifikasi ini dapat diterima dengan luas

Agar dapat digunakan dan diterima, suatu system harus dapat dengan segera menunjukkan gambaran visual dari lengkung rahang bergigi sebagian, sisitem paling sederhana yang memenuhi kriteria ini adalah system Kennedy.

Rincian klasifikasi kennedy

Kelas I : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang ,asih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral).

Kelas II ; daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yag masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral).

Kelas III : daerah tak bergigi terletak di antara gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior maupun anteriornya dan unilateral.

Kelas IV : daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi-gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang.

Bagian-bagian Geligi Tiruan Sebagian Lepasan

Dalam pembahasan mengenai bagian-bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang meliputi penahan, elemen, sandaran oklusal, konektor dan basis. Geligi tiruan sebagian lepasan yang menggunakan retensi ekstra koronal atau cengkeram, jauh lebih banyak dipakai daripada protesa dengan retensi intra koronal atau kaitan presisi. Walaupun protesa jenis ekstra koronal mempunyai beberapa kelemahan, tampaknya frekuensi pemakaiannya akan tetap tinggi, karena secara fisiologik kemampuannya dinilai cukup baik. Selain itu, geligi geligi tiruan jenis ini dapat diterapkan pada sejumlah pasien yang membutuhkan restorasi, tetapi hanya mampu membayar biaya perawatan jenis ini.

Beberapa kelemahan yang merupakan kerugian pemakaian geligi tiruan dengan retensi ekstra koronal ini, antara lain :

1. Karies dapat berkembang di bawah bagian cengkeram, terutama pada pasien yang kebersihan mulutnya tidak terjamin.

2. Ketegangan (strain) seringkali terjadi pada gigi penyangga oleh karena desain cengkeram tidak tepat.

3. Cengkeram sering tidak dapat memnuhi factor estetik, terutama bila ditempatkan pada bagian yang mudah terlihat.

4. Penyakit periodontal dapat terjadi dengan mudah, bila pemakaian protesa ini tidak disertai program kebersihan mulut yang memadai.

Retensi dan stabilitas tergantung pada perluasan maksimum basis gigi tiruan dan beradaptasi dengan baik pada linggir alveolus. Retensi merupakan kemampuan gigitiruan untuk melawan gaya-gaya yang cenderung melepaskannya.

Desain Protesa Sebagian Lepasan

Rencana pembuatan desain merupakan salah satu tahap penting dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah geligi tiruan. Tak kurang pentingnya, sebuah desain yang betul dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan dalam mulut, akibat kesalahan yang tidak seharusnya terjadi dan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Tahap-Tahap Pembuatan Desain

Prinsip pembuatan desain geligi tiruan, baik yang terbuat dari resin akrilik, maupun kerangka logam, tidaklah terlalu berbeda. Dalam pembuatan desain dikenal empat tahap yaitu:

Tahap I : menentukan kelas dari masing-masing daerah tidak bergigi (sadel)

Tahap II : menentukan macam dukungan dari setiap sadel

Tahap III : Menentukan macam penahan

Tahap IV : menentukan macam konektor.

Dampak Pemakaian Gigitiruan Sebagian

Kemungkinan dan efek buruk yang dapat terjadi karena pemakaian geligi tiruan sebagian lepasan.

1. Peningkatan akumulasi plak

Akumulasi ini tidak saja terjadi pada gigi-gigi di sekitar protesa, tetapi juga pada geligi antagonisnya, kecuali pada pasien yang telah mengikuti instruksi pemeliharaan kebersihan mulut dengan betul.

2. Trauma langsung

Mukosa mulut amat rentan terhadap trauma langsunng yang diterimanya dari komponen protesa,

3. Penyaluran gaya kunyah

Gaya-gaya fungsional disalurkan oleh protesa ke jaringan yang berkontak dan berada di bawahnya. Pada geligi tiruan dukungan gigi, hamper seluruh gaya ini diteruskan ke tulang alveolar melalui ligament periodontal. Mengingat karakteristik serat-serat ini, hendaknya selalu diusahakan agar semua gaya bersifat regang (tensile) dan disebarkan kepada seluas mungkin permukaan yang dapat menerimanya.

4. Permukaan oklusal

Pada geligi tiruan sebagian lepasan yang permukaan oklusalnya tidak didesain dengan betul, gerak penutupan rahang mungkin terhalang oleh adanya kontak oklusi premature.

***

sumber :

1. Gunadi HA, Suryatenggara F. 1991. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I. Jakarta: Hipokrates.

2. Neil D.J, Walter J.D. 1995. Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, edisi 2. Alih Bahasa Yuwono L. Jakarta: EGC

3. Zulkarnain.M. 2001. Aplikasi Bahan Peapis Lunak Pada Linggir Alveolus Yang Memiliki Daerah Gerong untuk Meningkatkan Retensi dan Stabilitas Gigitiruan Sebagian Lepasan : Laporan kasus. Dentika Dental Journal.

4. Gunadi HA, Suryatenggara F. 1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid II. Jakarta: Hipokrates